Mantan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Siti Hartati Murdaya (tengah), menangis saat tiba di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta Selatan, Rabu (12/9/2012).
Demikian diungkapkan Hartati melalui pengacaranya, Tumbur Simanjuntak, saat berbincang dengan wartawan, di KPK, Jakarta, Rabu siang.
Hal itu dikatakan Tumbur merespon pertanyaan wartawan mengenai alasan Hartati menangis saat tiba di KPK pagi tadi.
"Gak ada itu (karena akan ditahan), dia (Hartati) berani, sampai hukuman mati ditembak dia berani," tegas Tumbur.
Sementara, mengenai alasan Hartati menangis sebelum menjalani pemeriksaan KPK, dikatakan Tumbur lantaran kliennya kecewa dengan situasi di Buol, Sulawesi Tengah, tempat perusahaan Hartati berdiri mengelola perkebunan kelapa Sawit.
Dijelaskannya, Hartati hanya berniat bisnis di Kabupaten Buol, namun karena sistem birokrasi yang memaksa hal itu, akhirnya dirinya rela menyerahkan uang kepada Bupati Buol Amran Batalipu.
"Ya mikirin itu, dia kan udah usahain semua (infrastruktur di Buol). Ternyata itu bohong semua. Ternyata dia jadi tersangka. Akhirnya begini," kata Tumbur.
ConversionConversion EmoticonEmoticon