Kampung Venus ada di RT 013 RW 003 di Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Meski Jakarta di siang hari biasa disinari terik Mentari, tapi tidak di Kampung Venus. Itu semua karena begitu padatnya bangunan di kawasan permukiman padat penduduk ini.
Kondisi gelapnya Kampung Venus diperparah oleh bentuk bangunan semipermanen yang berimpit-impitan satu sama lain. Ketua RT 013 Kampung Venus, Anwar Sanusi menyadari bahwa kampung ini sangat rawan kebakaran, baik jika terjadi hubungan arus pendek maupun ledakan tabung gas
Setelah melihat sendiri tayangan tersebut, barulah mengerti. Memang kampung ini gelap walaupun siang hari. Gang sempit di dalam kampung yang seharusnya tidak punya atap ini, jadi tertutup oleh atap rumah penduduk yang saling berdempetan. Bahkan bagian atas gang juga ada yang dibangunan penduduk sebagai tempat tinggal.
Perkampungan ini terlihat sangat sumpek. Dimana-mana terlihat pakaian terjemur. Sebenarnya kurang tepat kalau dikatakan menjemur pakaian. Karena tidak ada cahaya matahari yang diharapkan untuk mengeringkan. Pakaian dikeringkan hanya dengan mengharapkan angin yang juga sangat susah untuk masuk ke kampung ini.
Kabel listrik nampak berjuntaian dimana-mana. Sangat rawan untuk timbulnya kebakaran. “Kalau terjadi kebakaran, maka habislah kampung kami seluruhnya”, begitu kata salah satu warga yang diwawancarai TV.
Saya bisa bayangkan, bagaimana kondisi kesehatan warga di daerah tersebut. Kondisi yang tanpa cahaya, sumpek, pertukaran udara yang sangat terbatas, tentu akan banyak penyakit yang diderita masyarakat di kampung ini. Kondisi seperti ini sangat rentan untuk timbulnya berbagai penyakit seperti diare, demam berdarah, thypus, TB paru, penyakit kulit dan berbagai penyakit menular lainnya.
Bagaimana upaya pemerintah untuk mengatasi masalah di kampung ini? Saya coba searching di internet tentang kampung ini. Ketemu ! Ternyata pernah di tulis di kompas.com 3 tahun yang lalu. Saya dapat data lebih lengkap. Kampung venus ini luasnya lebih kurang 6 hektar dengan jumlah penduduk 6000 jiwa (data 3 tahun yang lalu, saat ini tentu lebih banyak lagi). Saat itu walikota Jakarta Barat sudah merintis pembangunan Rumah Susun untuk memindahkan warga dari kampung venus yang kondisinya tidak bisa ditolerir lagi.
Namun sekarang, setelah 3 tahun berlalu, kok kampung venus yang dalam kegelapan siang malam masih ada ? Penduduknya masih padat. Kondisi warga masih sangat memprihatinkan. Apakah Rusun yang dibangun belum selesai? Atau kapasitas Rusun yang dibangun tidak sebanding dengan masyarakat yang membutuhkan? Atau mungkin masyarakatnya tidak mau pindah ? Entahlah..
Memang banyak sekali masalah yang harus diselesaikan di Jakarta. Dibutuhkan pimpinan yang benar-benar hebat untuk Jakarta. Semoga pimpinan terpilih yang akan datang bisa menjadikan Jakarta lebih baik…
sumber
ConversionConversion EmoticonEmoticon