Selain menjadi unsur penting bagi masakan, garam juga termasuk jenis bumbu paling tua yang dikenal manusia. World-foodhistory.com mencatat bahwa garam diperkirakan mulai dikenal manusia sekitar 10 ribu tahun sebelum masehi.
Apa jadinya jika sayur tanpa garam. Begitu kira-kira ungkapan yang kerap kita dengar untuk mengungkapkan betapa pentingnya fungsi garam dalam menciptakan rasa makanan. Kenyataannya memang demikian. Terlalu sulit bagi kita untuk menyebutkan jenis masakan yang dibuat tanpa memerlukan garam.
Suku-suku prasejarah seperti Lapps, Samoyeds, Kirghiz, Bedouin, Masai, dan Zulus dikenal sebagai konsumen utama ikan di masa itu. Mereka kerap memiliki stok makanan yang harus disimpan. Dari sinilah kemudian mereka berusaha menemukan cara untuk mengawetkan ikan sebagai persediaan makanan. Setelah beberapa kali eksperimen, akhirnya mereka mengenal garam sebagai bahan pengawet.
Mulai 2.000 tahun sebelum masehi, garam banyak digunakan untuk mengawetkan makanan. Saat itu pula, garam mulai digunakan untuk bumbu daging, ikan, juga sayur-mayur. Saat itu manusia juga mulai mencampur garam dengan minyak zaitun untuk dikonsumsi.
Mulai abad ke-19, garam lalu digunakan untuk banyak sekali tujuan. Selain dijadikan bumbu masakan, garam juga dimanfaatkan untuk memproses kulit, menghasilkan bahan-bahan kimia, jadi bahan campuran untuk membuat gerabah, mencelup tekstil, dan sebagainya. Dalam dunia industri, menurut world-foodhistory.com, dikenal ada 14 ribu kegunaan garam.
Dengan kegunaan yang sangat banyak itu, kebutuhan akan garam pun menjadi terus meningkat. Kondisi tersebut kemudian menjadikan teknik pembuatan garam juga dikembangkan. Transaksi perdagangan garam pun ikut mewarnai dinamika perekonomian dunia.
ConversionConversion EmoticonEmoticon