JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengaku siap dicalonkan lagi dalam Pemilihan Presiden 2014 mendatang. Wiranto mengaku merasa terpanggil untuk membenahi persoalan bangsa.
“Selain itu, lebih banyak capres yang muncul, lebih baik,” ujar Wiranto dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (27/5/2012).
Karena itu, dia meminta Undang-Undang Pilpres tidak berisi pasal-pasal rekayasa yang bisa mengeliminasi calon-calon potensial.
“Jangan 20 persen, tapi sama saja sama parliamentary threshold (PT) legislatif. Sehingga, akan banyak calon siapa yang dipilih itu terserah rakyat," sambungnya.
Mengenai faktor usia, lanjut Wiranto, hal itu tidak diatur dalam undang-undang. Menurutnya, yang diperlukan dari calon pemimpin ialah sehat jasmani dan rohani.
“Presiden berkualitas harus punya pengalaman dan kemampuan. Sehingga bisa membangun kebijakan. Saya siap, kalau masalah kalah dua kali, yang terpenting adalah yang terbaik bagi bangsa,” ujarnya mantap.
Mantan Pangab itu juga mengusulkan agar ke depannya seorang presiden tidak mengemban jabatan rangkap.
“Karena permasalahan bangsa ini begitu banyak sehingga pemimpin akan terganggu kalau masih mengurusi. Partai akan sangat rawan terhadap korupsi,” tutupnya.
Sumber
“Selain itu, lebih banyak capres yang muncul, lebih baik,” ujar Wiranto dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (27/5/2012).
Karena itu, dia meminta Undang-Undang Pilpres tidak berisi pasal-pasal rekayasa yang bisa mengeliminasi calon-calon potensial.
“Jangan 20 persen, tapi sama saja sama parliamentary threshold (PT) legislatif. Sehingga, akan banyak calon siapa yang dipilih itu terserah rakyat," sambungnya.
Mengenai faktor usia, lanjut Wiranto, hal itu tidak diatur dalam undang-undang. Menurutnya, yang diperlukan dari calon pemimpin ialah sehat jasmani dan rohani.
“Presiden berkualitas harus punya pengalaman dan kemampuan. Sehingga bisa membangun kebijakan. Saya siap, kalau masalah kalah dua kali, yang terpenting adalah yang terbaik bagi bangsa,” ujarnya mantap.
Mantan Pangab itu juga mengusulkan agar ke depannya seorang presiden tidak mengemban jabatan rangkap.
“Karena permasalahan bangsa ini begitu banyak sehingga pemimpin akan terganggu kalau masih mengurusi. Partai akan sangat rawan terhadap korupsi,” tutupnya.
Sumber
ConversionConversion EmoticonEmoticon