q

"SBY Ingin Militer Tetap Solid Jelang Pemilu

Foto: Reuters
JAKARTA - Presiden SBY mengumpulkan Jenderal alumni Akademi Militer (Akmil) tahun 1973 di Istana Tampaksiring, Bali pada Minggu, pekan lalu. Pengamat Politik LIPI, Siti Zuhro menilai pertemuan tersebut dilakukan sebagai bentuk keinginan SBY mempersolid militer.

"Paling tidak ini untuk menegaskan soliditas militer perlu dijaga. Jangan sampai jelang 2014 perang bintangnya semakin sengit," kata Siti Zuhro saat berbincang dengan Okezone, Kamis (17/5/2012).

Kata dia, tidak bisa dipungkiri sejak 1998 lalu terjadi perubahan dalam dunia politik Indonesia. Pragmentasi tidak hanya terjadi di masyarakat sipil tapi juga di dalam tubuh militer. Berbeda dengan masa orde baru yang lebih homogen.

"Sedangkan saat ini sistem demokrasi, implikasi pluralisme, keragaman kekuatan," ujarnya.

Jika menilik ke masa pemerintahan Presiden Soeharto, sebenarnya jika tidak diberlakukan tindakan refresif juga akan muncul. Apalagi antar angkatan di militer kompetisi itu selalu ada.

Sementara, di era pemerintahan SBY, faksi-faksi di tubuh militer bisa dilihat secara gamblang. Bahkan ada beberapa jenderal yang berani menulis opini di media masa sebagai bentuk penolakan terhadap kepemimpinan SBY.

Menurutnya, faksi di tubuh militer sudah sangat luar biasa. "Jadi bukan tertupi sudah ada yang menampakkan. Beberapa senior menujukkan ketidak sepakatannya. Itu sebetulnya refleksi tidak utuhnya dukungan kepada SBY," tuturnya.

Siti Zuhro sepakat militer harus tetap solid. Dia berharap jangan sampai sistem demokrasi berimplikasi negatif bagi keutuhan TNI dan Polri terutaman dalam menjalankan tupoksi, menjaga kemanan dan mempertahankan negara.

"Indonesia berkepentingan untuk memiliki TNI yang solid dan kokoh, juga polisi solid dan kokoh, karena menjaga keamanan bukan hal mudah," ungkapnya.

Sumber
Previous
Next Post »