TEHERAN - Sekretaris Dewan Keamanan Iran Saeed Jalili mengatakan, negara-negara Barat memusuhi Iran bukan karena isu nuklir. Jalili pun menegaskan, selama ini Barat takut dengan kebangkitan Islam di Iran.
Selama ini, Iran berkali-kali menjelaskan pada komunitas internasional bahwa program nuklirnya tidak ditujukan untuk membangun senjata nuklir. Iran juga sudah menandatangani Perjanjian Non-Poliferasi Nuklir (NPT), oleh karena itulah Iran berhak memanfaatkan teknologi nuklir secara damai.
Sambil menjelaskan tentang kekuatan nuklir Iran, Jalili kembali menegaskan, Barat harus mengakui hak Iran dalam memanfaatkan energi nuklir berdasarkan perjanjian NPT. Jalili pun mengatakan, sikap konfrontasi Barat dilakukan karena mereka terancam dengan gerakan Islam Iran, bukan karena isu nuklir.
"Negara Barat tidak pernah percaya, Iran sanggup memproduksi energi nuklir dalam dua tahun. Saat ini, sekira 100 ribu sentrifugal ada di fasilitas pengayaan uranium Natanz dan Fordo," ujar Jalili, seperti dikutip Trend, Rabu (13/6/2012).
Menurut Jalili, ketika Iran juga membutuhkan pengayaan uranium sebanyak 20 persen untuk meningkatkan teknologi medisnya. Namun, Barat masih menuding Iran memperkaya uranium untuk membangun senjata pemusnah massal.
"Saya ingat ketika saya berada di sebuah pertemuan dan saya mengatakan bahwa Iran mempersiapkan pengayaan uranium sebanyak 20 persen. Beberapa orang yang hadir di pertemuan itu tertawa dan berpikir, Iran takkan bisa melakukannya. Kami pun membuktikan bila ucapan mereka salah," tegasnya.
Selama ini, Iran berkali-kali menjelaskan pada komunitas internasional bahwa program nuklirnya tidak ditujukan untuk membangun senjata nuklir. Iran juga sudah menandatangani Perjanjian Non-Poliferasi Nuklir (NPT), oleh karena itulah Iran berhak memanfaatkan teknologi nuklir secara damai.
Sambil menjelaskan tentang kekuatan nuklir Iran, Jalili kembali menegaskan, Barat harus mengakui hak Iran dalam memanfaatkan energi nuklir berdasarkan perjanjian NPT. Jalili pun mengatakan, sikap konfrontasi Barat dilakukan karena mereka terancam dengan gerakan Islam Iran, bukan karena isu nuklir.
"Negara Barat tidak pernah percaya, Iran sanggup memproduksi energi nuklir dalam dua tahun. Saat ini, sekira 100 ribu sentrifugal ada di fasilitas pengayaan uranium Natanz dan Fordo," ujar Jalili, seperti dikutip Trend, Rabu (13/6/2012).
Menurut Jalili, ketika Iran juga membutuhkan pengayaan uranium sebanyak 20 persen untuk meningkatkan teknologi medisnya. Namun, Barat masih menuding Iran memperkaya uranium untuk membangun senjata pemusnah massal.
"Saya ingat ketika saya berada di sebuah pertemuan dan saya mengatakan bahwa Iran mempersiapkan pengayaan uranium sebanyak 20 persen. Beberapa orang yang hadir di pertemuan itu tertawa dan berpikir, Iran takkan bisa melakukannya. Kami pun membuktikan bila ucapan mereka salah," tegasnya.
ConversionConversion EmoticonEmoticon