q

Ibunda Neneng Terus Menangis


Ibunda Neneng Terus Menangis

Istri M Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni, ditahan KPK, di Jakarta, Rabu (13/6/2012). Neneng ditahan setelah buron sejak Agustus 2011, karena terkait korupsi PLTS do Kemenakertrans. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 
 
 
PEKANBARU - Begitu mendengar Neneng Sri Wahyuni akhirnya kembali ke Indonesia, meski harus langsung berurusan dengan KPK yang sudah memburunya sejak lama, ibunda Neneng, Hj Nurmani (68) bersyukur.
Kabar kepulangan Neneng diketahui keluarga melalui media. Meski sudah sakit-sakitan, Nurmani masih menyempatkan menonton perkembangan terkini kondisi Neneng. Nurmani pun menangis, karena rindu ingin bertemu dengan istri M Nazaruddin itu.
"Ibu saya menangis setiap kali melihat adik saya (Neneng) di TV. Sebab, selama ini kami sekeluarga terutama ibu, selalu merindukannnya. Ibu terus menangis kalau melihat adik saya itu di TV," tutur kakak kandung Neneng, Hendra,saat ditemui di kediamannya, Pekanbaru, Kamis (14/6/2012).
Hingga saat ini pun, Nurmani masih saja terus menangis jika melihat pemberitaan Neneng di TV. Pihak keluarga pun berusaha menenangkan Nurmani agar tidak terus menangis. "Kami harus bersabar untuk membujuk ibu agar tidak menangis terus. Kami kasihan lihat ibu, yang sudah sakit-sakitan," keluh Hendra.
Ia memastikan, keluarga tak ada yang mengetahui posisi Neneng selama pelariannya di luar negeri. Neneng pun tidak pernah memberi tahu pihak keluarga mengenai kondisinya. "Sama sekali kami tidak pernah kontak dengan adik saya itu. Kini adik saya telah kembali, kami bangga, kami terharu dan kami juga sedih," jelasnya.
Tiga anak Neneng kini masih di tangan babysitter dan berada di Malaysia. "Ya informasinya (anak Neneng) masih di Malaysia, di Kuala Lumpur," tutur Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas.
Busyro memastikan tiga anak Nazar dan Neneng itu ada yang merawat di negeri Jiran itu.
"Masak iya anak umur lima tahun sendirian, tanpa ada yang merawat," ujar Busyro.
Keluarga Neneng di Pekanbaru pasrah. Tak mempersoalkan proses hukum yang kini harus dihadapi Neneng. Namun mereka minta supaya hukum bisa ditegakkan dengan adil. "Siapapun yang terlibat harus diseret ke pengadilan," tegas Hendra.
Keluarga menaruh harapan besar adanya keadilan yang jujur dan profesional. "Jika memang adik kami (Neneng dan Nazar) terbukti bersalah, silakan dihukum. Kami tak keberatan soal itu. Namun yang menjadi ganjalan kami sekeluarga, tolonglah dalam menegakan hukum jangan ada tebang pilih. Jangan adik kami yang dijadikan korban," kata Hendra.
Hendra mengharapkan, orang-orang yang pernah disampaikan Nazaruddin dalam persidangan juga harus diseret, termasuk orang-orang yang ikut menikmati hasil korupsi bersama Nazaruddin dan Neneng.
"Kita tidak mau ada tebang pilih dalam penegakan hukum itu sendiri. Nazar sendiri sudah menyebut sejumlah orang yang terlibat dalam korupsi itu. Orang-orang yang disebutkan Nazar juga harus dimintai pertanggungjawabannya," kata Hendra.
Keluarga besar Neneng di Pekanbaru, ingin menjenguk ke Jakarta. "Secara pribadi saya tentunya juga ingin melihat adik saya (Neneng). Kami juga rindu ingin bertemu. Saya berniat untuk segera pergi ke Jakarta," pungkas Hendra.

Sumber
Previous
Next Post »